Laman

Sabtu, 08 Oktober 2011

POLA KERUANGAN DESA DAN KOTA


POLA KERUANGAN DESA DAN KOTA






A.  POLA KERUANGAN DESA

Desa : Suatu wilayah yang letaknya jauh dari keramaian kota, serta dihuni oleh                       sekelompok masyarakat yang sebagian besar mata pencahariannya adalah di            sector pertanian.

Unsur Desa :
1.    Daerah (wilayah)
Meliputi : lokasi, luas, batas-batas wilayah, keadaan tanah serta pola penggunaannya.
2.    Penduduk
-    Kuantitas
-    Kualitas
3.    Tata Kelakuan / tata kehidupan
-    Pola pergaulan
-    Ikatan pergaulan

Potensi Desa
®  Segenap SDA dan SDM yang dimiliki desa sebagian modal dasar desa yang perlu             dikelola dan dikembangkan bagi kelangsungan dan perkembangan desa.
1.    Potensi Fisik
·      Air
·      Tanah
·      Iklim
·      Peternakan / Perikanan / Pertanian / Bercocok tanam
·      Manusia / penduduk
2.    Potensi Non Fisik
·      Sikap gotong royong
·      Lembaga social / masyarakat desa
·      Kreativitas aparatur desa
Faktor Mempengaruhi :
1.    Keadaan Lingkungan
2.    Jumlah penduduk
3.    Luas tanah
4.    Tingkat kesuburan

Klasifikasi :
A.  Berdasarkan Potensi Desa atau Kegiatan
Ø Desa Nelayan
Ø Desa Industri
Ø Desa Perkebunan
Ø Desa Agraris
Ø Desa Perdagangan

B.  Berdasarkan Tingkatan Perkembangan
Ø Desa Tradisional / Primitif
-    Umumnya suku terasing
-    Hidup tergantung pada alam
-    Masyarakatnya tertutup
-    Sistem perhubungan dan transportasi tidak berkembang
Ø Desa Swadaya
-    Penduduknya jarang
-    Terikat pada kebiasaan-kebiasaan adat
-    Lembaga-lembaga masih sederhana
-    Pendidikan rendah
-    Produktivitas rendah
Ø Desa Swakarya
-    Adat istiadat mengalami perubahan (transisi)
-    Mata pencaharian beragam
-    Sistem pemerintahan berkembang baik
-    Pengaruh dari luar menyebabkan perubahan cara berpikir
Ø Desa Swasembada
-    Berlokasi di sekitar Ibukota, kecamatan, kabupaten, provinsi
-    Adat istiadat tidak berpengaruh pada kehidupan masyarakat
-    Tingkat pendidikan tinggi
-    Cara berpikir telah rasional

Pola Keruangan Desa
*   Pola Memanjang / Linier
®    Terdapat di tepi pantai, jalan raya, rel kereta api, sungai
*   Pola Tersebar / Terpencar
®    Topografi buruk, tingkat kesuburan tanah tidak teratur, terdapat di wilayah perkebunan
*   Pola Memusat / Mengelompok
®    Penduduk desa hidup bergerombol membentuk suatu kelompok, terdapat di kawasan kota, persimpangan jalan, pelabuhan, kawasan industri, pegunungan.

B.  POLA KERUANGAN KOTA

       Kota : benteng budaya pemusatan jumlah penduduk besar ditandai dengan ciri heterogen, individualisme, materialistis.

Ciri-ciri kota :
1.      Ciri Fisik
a)      Terdapat sarana perekonomian / pusar pembelanjaan seperti pasar dan supermarket.
Berdasarkan kemampuan untuk melayani penduduk yang datang berbelanja, pusat pembelanjaan :
·      Neighborhood Centre : 7.500 – 20.000 orang
·      Community Centre : 20.000 – 100.000 orang
·      Regional Centre : di atas 100.000 orang
b)      Adanya tempat parkir
c)      Adanya tempat rekreasi / pariwisata
d)     Terdapat alun-alun
e)      Adanya gedung pemerintahan
2.      Ciri Sosial / Non Fisik
a)      Masyarakat heterogen
b)      Bersifat individualis
c)      Mata pencaharian non agraris
d)     Corak kehidupan bersifat gesselschaft
e)      Norma-norma keagamaan tidak begitu ketat
f)       Pandangan hidup rasional
g)      Adanya strategi keuangan
h)      Bersifat materialistis

Klasifikasi
1.      Berdasarkan Sejarah Dunia
a)      Kota SM = 2500 SM
Contoh : Athena, Roma, Babilon
b)      Kota Abad Pertengahan Abad ke 5 – 10
Contoh : Genoa, Venice
c)      Kota lama di Timur Tengah dan Timur Jauh
Contoh : Portugis, Spanyol, Baghdad, Damaskus,Beijing
d)     Kota Modern, maju di bidang ekonomi, industry
Contoh : Birmingham, Pittsburg, Manchester
2.      Berdasarkan Tingkat Perkembangan
a)      Tingkat Eopolis : Desa Berkembang menjadi kota baru
b)      Tingkat Polis : Kota yang memiliki ciri agraris
c)      Tingkat Metropolis : Kota besar yang sudah mengarah ke Industrian
d)     Tingkat Megapolis : Gabungan beberapa metropolis
e)      Tingkat Tryanopolis : Kehidupan ditandai kemacetan lalu lintas dan kriminalitas         yang tinggi
f)       Tingkat Nekropolis : Suatu kota berkembang menuju keruntuhan
3.    Berdasarkan Jumlah Penduduk
a)      Kota Kecil : 20.000 – 50.000 jiwa
b)      Kota Sedang : 50.000 – 100.000 jiwa
c)      Kota Besar : 100.000 – 1 juta jiwa
d)     Kota Metropolitan : 1 juta – 5 juta jiwa
e)      Kota Megapolitan : > 5 juta jiwa
4.    Berdasarkan sejarah pertumbuhan di Indonesia
a)      Pusat Perdagangan
Contoh : Jakarta, Semarang, Surabaya
b)      Pusat Perkebunan
Contoh : Jambi, Maluku, Bogor, Siantar
c)      Pusat Pertambangan
Contoh : Kalimantan, Papua, Cirebon
d)     Pusat Pemerintahan (Ibukota Provinsi)
Contoh : Jakarta, Yogyakarta

Pola Keruangan Kota
®  Berdasarkan Keruangan / Lingkungan
a)         Inti Kota (care of city)
PDK (Pusat Daerah Kegiatan)
b)        Selaput Inti Kota (SIK)     Daerah di luar dari inti kota akibat tidak tertampungnya kegiatan dalam kota
c)         Kota Satelit    Daerah yang memiliki sifat perkotaan dan memberi daya dukung bagi kehidupan kota-kota
d)        Sub-urban  Daerah di sekitar Pusat kota yang berfungsi sebagai daerah permukiman dengan manufaktur.
Teori Pola Keruangan Kota
1.    Teori Konsentris
®    Ernest W. Burges
1)      Pusat Daerah Kegiatan / PDK (Central Bussiness District / CBD)
2)      Zona Transisi
3)      Wilayah perumahan / tempat tinggal masyarakat yang berpendapat rendah
4)      Wilayah tempat tinggal masyarakat berpenghasilan menengah
5)      Wilayah tempat tinggal masyarakat berpenghasilan tinggi
6)      Penglaju
2.    Teori Sektoral
®    Hommer Hoyt
a)      Daerah-daerah yang memiliki sewa tanah atau harga tinggi di luar kota
b)      Zone pusat adalah penduduk
3.    Teori Inti Ganda
®    Harris dan Ullman
Konsep : Kota berkembang dari kondisi lingkungan yang berbeda


No
Ciri
Keruangan
Desa
Kota
1
Kepadatan Penduduk
Rendah
Tinggi
2
Corak kehidupan bersifat
Gemeinschaft
Gesselschaft
3
Norma-norma Keagamaan
Sangat kuat
Tidak begitu ketat
4
Pandangan hidup masyarakat
Belum rasional
Rasional
5
Tingkat Pendidikan
Rendah
Tinggi
6
Tingkat Kesehatan
Rendah
Tinggi
7
Mata Pencaharian
Agraris
Non Agraris
8
Gedung-gedung
Tidak ada
Banyak
9
Sarana Rekreasi Masyarakat
Tidak ada
Banyak
10
Sarana Olahraga
Tidak ada
Banyak
11
Hubungan kekerabatan
Kuat
Didasarkan pada hubungan fungsional
12
Penduduk
Homogenitas
Heterogenitas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar