OBJEK KAJIAN GEOGRAFI
A.
Objek
Studi dan Pengamatan Gejala Geografi
Objek studi geografi dapat dipilah menjadi 2 (dua)
bagian yaitu :
1.
Objek
Material
adalah sasaran yang menjadi perhatian dalam penyelidikan.
2.
Objek
Formal adalah
cara pendekatan dalam penyelidikan terhadap objek yang sedang menjadi pusat
perhatiannya.
Ada 3 (tiga) cara pendekatan dalam penyelidikan
geografi yaitu :
Pertama : Cara penyelidikan atau pengamatan yang
menitikberatkan pada kaitan gejala di suatu tempat atau
tempat yang sama atau yang lain di suatu tempat atau tempat
lain: pendekatan ini dikenal dengan pendekatan Keruangan.
Kedua : Cara pengamatan terhadap sesuatu gejala
yang berada di suatu tempat, dalam hal ini gejala social,
dengan mencari hubungan atau kaitan dengan gejala alam di
tempat yang sama; pendekatan ini dikenal dengan
pendekatan Lingkungan.
Ketiga : Cara pengamatan dengan memusatkan
perhatian pada suatu wilayah tertentu. Wilayah tersebut
berupa dusun, desa, kecamatan, kabupaten dan seterusnya.
Pengamatan dilakukan dengan mencari kaitan berbagai gejala yang ada dalam wilayah
yang menjadi pusat perhatian. Kemudian gejala atau gejala-gejala dalam wilayah itu
diamati kaitannya dengan gejala yang berada di luar
wilayah tersebut. Dasar cara pengamatan yang ketiga
ini merupakan penggabungan dengan cara pendekatan
yang pertama dan kedua, yang dikenal dengan
sebutan pendekatan Kompleks Wilayah.
B.
Gejala
Geografi dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari, gejala
geografi ada kaitan kehidupan dengan alam, dapat diamati, misal: dalam bentuk
makanan sehari-hari, pakaian, rumah, jenis mata pencaharian. Pada daerah yang
airnya melimpah, dan suhu udara tidak begitu dingin (sejuk), sehingga tanaman
padi dapat tumbuh dengan baik. Diharapkan penduduk akan membudidayakan padi,
pada gilirannya beras akan menjadi makanan pokok sehari-hari bagi penduduk yang
bermukim di daerah tersebut.
C.
Hubungan
Keruangan Aktivitas Kehidupan Manusia
Manusia yang hidup dalam
masyarakat yang sudah maju, pada setiap pembuatan keputusan akan selalu
mempertimbangkan dimensi keruangan.
Ada dua aspek dalam dimensi keruangan, yaitu: Isi dan Jarak. Yang
dimaksud dengan isi keruangan dalam geografi adalah lingkungan alam dan
lingkungan sosial.
Untuk menentukan lokasi daerah
perkebunan, misal: dipertimbangkan mengenai kecocokan kondisi alam tersebut.
Kemudian mengenai kondisi lingkungan sosial, menyangkut keperluan tenaga kerja.
Aspek jarak meyangkut hubungan fungsional
dengan tempat lain, misal: Jarak kota pelabuhan, apabila ada produksi
perkebunan tersebut hendak di ekspor; ataupun kota tempat mengolah bahan mentah
produksi perkebunan. Kemudian sarana dan prasarana jalan yang menghubungkan secara
fungsional lokasi perkebunan dengan tempat lain, akan menentukan lokasi
relatif. Lokasi relatif merupakan salah satu dasar pertimbangan dalam memilih
lokasi perkebunan.
D.
Istilah
Pokok dalam Geografi
1.
Lokasi
Dalam geografi pengertian lokasi mempunyai
2 (dua) makna yaitu lokasi absolut,
dan lokasi relatif. Lokasi absolut adalah
lokasi yang sudah pasti, misal: Lokasi suatu objek di permukaan bumi,
ditentukan dengan sistem koordinat garis lintang dan garis bujur. Lokasi
tersebut sudah mutlak tidak akan berubah angka-angka koordinat.
Lokasi relatif mempunyai sifat
dinamik, nilai atau peran yang terdekat dalam objek tinggi rendah ditentukan
oleh objek atau objek-objek lain yang ada kaitan dengan objek pertama yang
menjadi titik perhatian. Peran atau nilai suatu objek atas dasar lokasi dapat
berubah-ubah disebabkan perubahan situasi di luar yang mempunyai kaitan dengan
objek tadi.
2.
Jarak
Nilai sesuatu objek
ditinjau dari lokasi relatifnya ditentukan oleh jarak terhadap objek atau objek
lain yang mempunyai hubungan fungsional. Jarak mempunyai 3 (tiga) dimensi
ukuran:
Pertama : Jarak geometric dengan satuan ukuran
kilometer, mil, yard, dan lainnya
Kedua : Jarak diukur
dari dimensi waktu, yaitu menit, jam, hari, minggu dan lainnya
Ketiga : Jarak diukur dari dimensi ekonomi yaitu
biaya yang diperlukan untuk memindahkan barang perkesatuan volume
atau berat.
3.
Wilayah
Wilayah dapat
diartikan sebagai bagian dari permukaan bumi yang mempunyai keseragaman atas dasar ciri-ciri tertentu baik yang bersifat
fisik maupun sosial. Ciri yang dimaksud, misal: iklim, topografi, jenis tanah,
kebudayaan, bahasa, ras dan lainnya.
4.
Ruang
Pengertian
ruang, bahasa Inggris “space” dalam
arti luas adalah seluruh permukaan bumi yang merupakan lapisan atmosfera,
biosfera, tempat hidup tetumbuhan, hewan dan manusia. Dalam arti sempit ruang
dapat diartikan sama dengan wilayah yang mempunyai batas-batas tertentu baik
keadaan alam, social, pemerintahan.
Ruang memuat 2 (dua)
dimensi yaitu Isi dan Jarak. Dimensi ini menyangkut lingkungan
alam dan lingkungan social sedangkan dimensi jarak dapat dibedakan menjadi
jarak geometric, jarak waktu, dan jarak ekonomi.
5.
Aksesibilitas
Aksesibilitas
adalah derajat atau tingkat kemudahan suatu lokasi untuk dapat dicapai dari
lokasi atau tempat lokasi lain.
6.
Rangkuman
Geografi dapat
dirumuskan sebagai ilmu pengetahuan mengenai perbedaan dan persamaan
gejala alam dan kehidupan di muka bumi serta interaksi antara manusia dengan
lingkungannya dalam konteks keruangan dan kewilayahan.
Objek studi
geografi dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu: objek material dan objek
formal. Objek material adalah sasaran penyelidikan, dan dalam praktek mempunyai
sasaran yang sama dengan ilmu-ilmu pengetahuan lain. Objek formal merupakan
cara pendekatan dalam penyelidikan terdiri dari tiga macam, yaitu: pendekatan
keruangan, pendekatan lingkungan dan pendekatan kompleks wilayah.
Gejala geografi
dalam kehidupan sehari-hari dapat diamati dalam hubungan manusia dengan lingkungan
dalam hubungan keruangan aktivitas kehidupan manusia, dan peran geografi dalam
perencanaan. Hubungan manusia dengan lingkungan, dapat diamati, misalnya,
makanan pokok sehari-hari, cara berpakaian, bentuk rumah, jenis mata
pencaharian. Hubungan keruangan aktivitas kehidupan manusia dapat diamati pada
cara manusia membuat keputusan. Adapun peran geografi secara nyata dapat
diamati khususnya dalam konteks perencanaan pengembangan wilayah baik pada
penyediaan berbagai macam data melalui sistem informasi geografi, analisis,
maupun evaluasinya.
Pengertian
lokasi mempunyai 2 (dua) makna yaitu: makna Absolut
dan Relatif.
Ada 3 (tiga)
dimensi utama mengenai jarak, yaitu jarak geometric, jarak waktu tempuh, dan
jarak ekonomi.
Aksesibilitas
adalah derajat atau tingkat kemudahan suatu lokasi untuk dapat dicapai dari
lokasi atau lokasi-lokasi lain.
Wilayah adalah
bagian dari permukaan bumi yang dapat dibedakan dengan bagian permukaan bumi
yang lain atas dasar keseragaman, fungsi atau gabungan dari keduanya.
Arti luas ruang
atau “space” adalah seluruh permukaan bumi yang merupakan lapisan biosfera,
tempat hidup tetumbuhan, hewan dan manusia.
E. Ciri Analisis Geografi
Geosfer
adalah sistem bumi yang merupakan hasil hubungan timbal-balik (interrelasi), saling pengaruh
(interaksi) dan saling ketergantungan (interdependensi)
antara atmosfer (lapisan udara), hidrosfer (air di bumi/daur hidrologi),
litosfer (lapisan kulit bumi termasuk tanah/pedosfer) dan biosfer (kehidupan di
bumi manusia/antroposfer).
Bagan
Geosfer
F.
Pendekatan
Geografi Modern
Ciri dalam geografi terpadu (integrated
geography) yaitu menggunakan bermacam pendekatan (approach) yaitu pendekatan analisis
keruangan (spatial analysis), pendekatan analisis ekologi (ecology analysis)
dan pendekatan analisis kompleks wilayah (regional complex analysis).
1.
Pendekatan
Keruangan
Dalam analisis keruangan dapat
dikumpulkan data lokasi yang terdiri dari :
-
Data titik (point data)
– data ketinggian tempat, data sampel batuan, data jenis tanah, dan data
lainnya.
-
Data bidang (areal
data) – data luas hutan, data luas daerah pertanian, data luas pandang
alang-alang dan luas daerah lainnya.
a.
Teori
Difusi
Teori difusi dalam ilmu geografi
merupakan karya seorang geograf Swedia bernama TORSTEN HAGERSTRAND.
Difusi artinya pemencaran,
penyebaran, dan penjalaran seperti:
-
Penyebaran berita
melalui mulut ke mulut
-
Penyebaran penyakit
dari daerah satu ke daerah lain
-
Penyebaran kebudayaan
dari satu suku ke suku lain
Dalam geografi, difusi mempunyai arti:
Pertama : Difusi Ekspansi (expansion diffusion) yaitu
suatu proses penjalaran dan penyebaran suatu informasi,
material yang menjalar melalui suatu populasi dari suatu
daerah ke daerah lain.
Contoh dari
difusi ekspansi misalnya seorang atau beberapa orang menanam tanaman coklat
dalam suatu desa, kemudian akibat dari keberhasilannya diikuti penduduk lain
yang masih satu desa.
Difusi ekspansi
dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu:
1. Difusi
menjalar (contagious diffusion)
2. Difusi
kaskade (cascade diffusion)
Difusi menjalar
(contagious diffusion): proses penjalarannya terjadi melalui kontak langsung
antara manusia (manusia – manusia) dan daerah (daerah – daerah).
Difusi kaskade
(cascade diffusion) proses penjalaran fenomena, informasi dan material melalui
beberapa tingkatan atau hirarkhi. Difusi kaskade ini merupakan proses difusi
pembaharuan (diffusion of innovation) yang dimulai dari kota besar kemudian
tertular mencapai ke daerah pedesaan. Proses difusi kaskade selalu dimulai dari
tingkat paling atas kemudian menjalar sampai ke tingkat paling bawah. Oleh
karena itu difusi kaskade dapat juga disebut difusi hirarkhi (hirarchie diffusion).
Kedua : Difusi Penampungan (Relocation Diffusion) terjadi akibat dari proses yang sama dengan
penyebaran keruangan. Fenomena, informasi dan material didifusikan meninggalkan
daerah lama (asal) membentuk (berkembang) di daerah lain (daerah baru) yang
semula tidak diketahui (tidak dikenal). Artinya anggota populasi pada waktu
tertentu berpindah ke daerah baru meninggalkan daerah asal dan kemudian
ditampung di daerah yang baru.
2. Pendekatan Ekologi
Ekologi berasal dari kata Yunani;
artinya eco = rumah; rumah tangga. Studi tentang interaksi antar organisme
hidup dengan lingkungannya disebut ekologi.
a.
Teori
Ekosistem
Masyarakat
kelompok organism hidup beserta lingkungan hidupnya merupakan suatu kesatuan
yang disebut ekosistem. Ekosistem terbagi ke dalam 2 (dua) bagian yaitu:
Pertama : bagian yang hidup disebut biotik –
organisme hidup.
Kedua : bagian yang tidak hidup disebut abiotik
bagian dari bumi yang terdiri dari:
1. Litosfer
– padat – misal: batu-batuan
2. Hidrosfer
– cair – misal: air sungai, air dalam tanah, danau
3. Atmosfer
– gas – misal: uap air di udara, udara/angin
Bagan Ekosistem
b.
Komponen
Ekosistem
Ada 3 (tiga) komponen
dari ekosistem yaitu:
Pertama : Air – merupakan komponen alamiah yang
sangat penting
Kedua : Litosfer – bagian padat. Litosfer dapat
digolongkan menjadi 3 (tiga)
aspek : batuan – sedimen – tanah
Ketiga : Atmosfer – mempunyai ketebalan ± 1000\km
yang dibagi dalam
4 (empat) yaitu : troposfer – stratosfer – mesosfer – termosfer
c.
Teori
Lingkungan
Lingkungan
hidup manusia dapat digolongkan dalam 3 (tiga) kelompok yaitu:
1. Lingkungan
fisikal (Physical environment) –
segala sesuatu di sekitar manusia yang berbentuk mati (tidak hidup) seperti
pegunungan, udara, sungai, sinar matahari dan lainnya
2. Lingkungan
biologi (Biological environment) –
segala sesuatu di sekitar manusia yang berupa organisme hidup selain manusia
itu sendiri seperti hewan, tetumbuhan dan lainnya
3. Lingkungan
sosial (social environment) – segala
sesuatu berupa perilaku seperti sikap kejujuran manusia, sikap sosial, sikap
kerohanian, sikap kemasyarakatan dan lainnya
3. Pendekatan Kompleks Wilayah
Analisis keruangan dan analisis
ekologi bila dikombinasikan menjadi analisis kompleks wilayah. Pendekatan
analisis kompleks wilayah dikenal dengan areal differential yaitu suatu
interaksi antar wilayah dengan wilayah lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar