Laman

Sabtu, 08 Oktober 2011

OBJEK KAJIAN GEOGRAFI


OBJEK KAJIAN GEOGRAFI
A.   Objek Studi dan Pengamatan Gejala Geografi

Objek studi geografi dapat dipilah menjadi 2 (dua) bagian yaitu :
1.         Objek Material adalah sasaran yang menjadi perhatian dalam penyelidikan.
2.         Objek Formal adalah cara pendekatan dalam penyelidikan terhadap objek yang sedang menjadi pusat perhatiannya.
Ada 3 (tiga) cara pendekatan dalam penyelidikan geografi yaitu :
Pertama   : Cara penyelidikan atau pengamatan yang menitikberatkan                pada kaitan gejala di suatu tempat atau tempat yang sama                                 atau yang lain di suatu tempat atau tempat lain:                                            pendekatan ini dikenal dengan pendekatan Keruangan.
Kedua      : Cara pengamatan terhadap sesuatu gejala yang berada di                              suatu tempat, dalam hal ini gejala social, dengan mencari                                   hubungan atau kaitan dengan gejala alam di tempat yang                                   sama; pendekatan ini dikenal dengan pendekatan                                   Lingkungan.

Ketiga      : Cara pengamatan dengan memusatkan perhatian pada                                  suatu wilayah tertentu. Wilayah tersebut berupa dusun,                                      desa, kecamatan, kabupaten dan seterusnya. Pengamatan                             dilakukan dengan mencari kaitan berbagai gejala yang ada                    dalam wilayah yang menjadi pusat perhatian. Kemudian                              gejala atau gejala-gejala dalam wilayah itu diamati                                       kaitannya dengan gejala yang berada di luar wilayah                               tersebut. Dasar cara pengamatan yang ketiga ini                                            merupakan penggabungan dengan cara pendekatan yang                                     pertama dan kedua, yang dikenal dengan sebutan                                         pendekatan Kompleks Wilayah.

B.   Gejala Geografi dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari, gejala geografi ada kaitan kehidupan dengan alam, dapat diamati, misal: dalam bentuk makanan sehari-hari, pakaian, rumah, jenis mata pencaharian. Pada daerah yang airnya melimpah, dan suhu udara tidak begitu dingin (sejuk), sehingga tanaman padi dapat tumbuh dengan baik. Diharapkan penduduk akan membudidayakan padi, pada gilirannya beras akan menjadi makanan pokok sehari-hari bagi penduduk yang bermukim di daerah tersebut.




C.   Hubungan Keruangan Aktivitas Kehidupan Manusia

Manusia yang hidup dalam masyarakat yang sudah maju, pada setiap pembuatan keputusan akan selalu mempertimbangkan dimensi keruangan. Ada dua aspek dalam dimensi keruangan, yaitu: Isi dan Jarak. Yang dimaksud dengan isi keruangan dalam geografi adalah lingkungan alam dan lingkungan sosial.
Untuk menentukan lokasi daerah perkebunan, misal: dipertimbangkan mengenai kecocokan kondisi alam tersebut. Kemudian mengenai kondisi lingkungan sosial, menyangkut keperluan tenaga kerja.
Aspek jarak meyangkut hubungan fungsional dengan tempat lain, misal: Jarak kota pelabuhan, apabila ada produksi perkebunan tersebut hendak di ekspor; ataupun kota tempat mengolah bahan mentah produksi perkebunan. Kemudian sarana dan prasarana jalan yang menghubungkan secara fungsional lokasi perkebunan dengan tempat lain, akan menentukan lokasi relatif. Lokasi relatif merupakan salah satu dasar pertimbangan dalam memilih lokasi perkebunan.

D.   Istilah Pokok dalam Geografi

1.         Lokasi
Dalam geografi pengertian lokasi mempunyai 2 (dua) makna yaitu lokasi absolut, dan lokasi relatif. Lokasi absolut adalah lokasi yang sudah pasti, misal: Lokasi suatu objek di permukaan bumi, ditentukan dengan sistem koordinat garis lintang dan garis bujur. Lokasi tersebut sudah mutlak tidak akan berubah angka-angka koordinat.
Lokasi relatif mempunyai sifat dinamik, nilai atau peran yang terdekat dalam objek tinggi rendah ditentukan oleh objek atau objek-objek lain yang ada kaitan dengan objek pertama yang menjadi titik perhatian. Peran atau nilai suatu objek atas dasar lokasi dapat berubah-ubah disebabkan perubahan situasi di luar yang mempunyai kaitan dengan objek tadi.

2.         Jarak
Nilai sesuatu objek ditinjau dari lokasi relatifnya ditentukan oleh jarak terhadap objek atau objek lain yang mempunyai hubungan fungsional. Jarak mempunyai 3 (tiga) dimensi ukuran:
Pertama  : Jarak geometric dengan satuan ukuran kilometer, mil, yard,                                  dan lainnya
Kedua     : Jarak diukur dari dimensi waktu, yaitu menit, jam, hari,                            minggu dan lainnya
Ketiga     : Jarak diukur dari dimensi ekonomi yaitu biaya yang diperlukan                           untuk memindahkan barang perkesatuan volume atau berat.



3.         Wilayah
Wilayah dapat diartikan sebagai bagian dari permukaan bumi yang mempunyai keseragaman atas dasar ciri-ciri tertentu baik yang bersifat fisik maupun sosial. Ciri yang dimaksud, misal: iklim, topografi, jenis tanah, kebudayaan, bahasa, ras dan lainnya.

4.         Ruang
Pengertian ruang, bahasa Inggris “space” dalam arti luas adalah seluruh permukaan bumi yang merupakan lapisan atmosfera, biosfera, tempat hidup tetumbuhan, hewan dan manusia. Dalam arti sempit ruang dapat diartikan sama dengan wilayah yang mempunyai batas-batas tertentu baik keadaan alam, social, pemerintahan.
Ruang memuat 2 (dua) dimensi yaitu Isi dan Jarak. Dimensi ini menyangkut lingkungan alam dan lingkungan social sedangkan dimensi jarak dapat dibedakan menjadi jarak geometric, jarak waktu, dan jarak ekonomi.

5.         Aksesibilitas
Aksesibilitas adalah derajat atau tingkat kemudahan suatu lokasi untuk dapat dicapai dari lokasi atau tempat lokasi lain.

6.         Rangkuman
Geografi dapat dirumuskan sebagai ilmu pengetahuan mengenai perbedaan dan persamaan gejala alam dan kehidupan di muka bumi serta interaksi antara manusia dengan lingkungannya dalam konteks keruangan dan kewilayahan.
Objek studi geografi dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu: objek material dan objek formal. Objek material adalah sasaran penyelidikan, dan dalam praktek mempunyai sasaran yang sama dengan ilmu-ilmu pengetahuan lain. Objek formal merupakan cara pendekatan dalam penyelidikan terdiri dari tiga macam, yaitu: pendekatan keruangan, pendekatan lingkungan dan pendekatan kompleks wilayah.
Gejala geografi dalam kehidupan sehari-hari dapat diamati dalam hubungan manusia dengan lingkungan dalam hubungan keruangan aktivitas kehidupan manusia, dan peran geografi dalam perencanaan. Hubungan manusia dengan lingkungan, dapat diamati, misalnya, makanan pokok sehari-hari, cara berpakaian, bentuk rumah, jenis mata pencaharian. Hubungan keruangan aktivitas kehidupan manusia dapat diamati pada cara manusia membuat keputusan. Adapun peran geografi secara nyata dapat diamati khususnya dalam konteks perencanaan pengembangan wilayah baik pada penyediaan berbagai macam data melalui sistem informasi geografi, analisis, maupun evaluasinya.
Pengertian lokasi mempunyai 2 (dua) makna yaitu: makna Absolut dan Relatif.
Ada 3 (tiga) dimensi utama mengenai jarak, yaitu jarak geometric, jarak waktu tempuh, dan jarak ekonomi.
Aksesibilitas adalah derajat atau tingkat kemudahan suatu lokasi untuk dapat dicapai dari lokasi atau lokasi-lokasi lain.
Wilayah adalah bagian dari permukaan bumi yang dapat dibedakan dengan bagian permukaan bumi yang lain atas dasar keseragaman, fungsi atau gabungan dari keduanya.
Arti luas ruang atau “space” adalah seluruh permukaan bumi yang merupakan lapisan biosfera, tempat hidup tetumbuhan, hewan dan manusia.

E.   Ciri Analisis Geografi

Geosfer adalah sistem bumi yang merupakan hasil hubungan timbal-balik (interrelasi), saling pengaruh (interaksi) dan saling ketergantungan (interdependensi) antara atmosfer (lapisan udara), hidrosfer (air di bumi/daur hidrologi), litosfer (lapisan kulit bumi termasuk tanah/pedosfer) dan biosfer (kehidupan di bumi manusia/antroposfer).

                        Bagan Geosfer

F.    Pendekatan Geografi Modern

Ciri dalam geografi terpadu (integrated geography) yaitu menggunakan bermacam pendekatan (approach) yaitu pendekatan analisis keruangan (spatial analysis), pendekatan analisis ekologi (ecology analysis) dan pendekatan analisis kompleks wilayah (regional complex analysis).



1.         Pendekatan Keruangan
Dalam analisis keruangan dapat dikumpulkan data lokasi yang terdiri dari :
-        Data titik (point data) – data ketinggian tempat, data sampel batuan, data jenis tanah, dan data lainnya.
-        Data bidang (areal data) – data luas hutan, data luas daerah pertanian, data luas pandang alang-alang dan luas daerah lainnya.

a.           Teori Difusi
Teori difusi dalam ilmu geografi merupakan karya seorang geograf Swedia bernama TORSTEN HAGERSTRAND.
Difusi artinya pemencaran, penyebaran, dan penjalaran seperti:
-    Penyebaran berita melalui mulut ke mulut
-    Penyebaran penyakit dari daerah satu ke daerah lain
-    Penyebaran kebudayaan dari satu suku ke suku lain
Dalam geografi, difusi mempunyai arti:
Pertama  : Difusi Ekspansi (expansion diffusion) yaitu suatu proses                       penjalaran dan penyebaran suatu informasi, material yang                   menjalar melalui suatu populasi dari suatu daerah ke daerah                       lain.
Contoh dari difusi ekspansi misalnya seorang atau beberapa orang menanam tanaman coklat dalam suatu desa, kemudian akibat dari keberhasilannya diikuti penduduk lain yang masih satu desa.
Difusi ekspansi dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu:
1.      Difusi menjalar (contagious diffusion)
2.      Difusi kaskade (cascade diffusion)
Difusi menjalar (contagious diffusion): proses penjalarannya terjadi melalui kontak langsung antara manusia (manusia – manusia) dan daerah (daerah – daerah).
Difusi kaskade (cascade diffusion) proses penjalaran fenomena, informasi dan material melalui beberapa tingkatan atau hirarkhi. Difusi kaskade ini merupakan proses difusi pembaharuan (diffusion of innovation) yang dimulai dari kota besar kemudian tertular mencapai ke daerah pedesaan. Proses difusi kaskade selalu dimulai dari tingkat paling atas kemudian menjalar sampai ke tingkat paling bawah. Oleh karena itu difusi kaskade dapat juga disebut difusi hirarkhi (hirarchie diffusion).
Kedua     : Difusi Penampungan (Relocation Diffusion) terjadi akibat          dari proses yang sama dengan penyebaran keruangan. Fenomena, informasi dan material didifusikan meninggalkan daerah lama (asal) membentuk (berkembang) di daerah lain (daerah baru) yang semula tidak diketahui (tidak dikenal). Artinya anggota populasi pada waktu tertentu berpindah ke daerah baru meninggalkan daerah asal dan kemudian ditampung di daerah yang baru.

2.    Pendekatan Ekologi
Ekologi berasal dari kata Yunani; artinya eco = rumah; rumah tangga. Studi tentang interaksi antar organisme hidup dengan lingkungannya disebut ekologi.
a.           Teori Ekosistem
Masyarakat kelompok organism hidup beserta lingkungan hidupnya merupakan suatu kesatuan yang disebut ekosistem. Ekosistem terbagi ke dalam 2 (dua) bagian yaitu:
Pertama    : bagian yang hidup disebut biotik – organisme hidup.
Kedua      : bagian yang tidak hidup disebut abiotik bagian dari bumi                      yang terdiri dari:
1.      Litosfer – padat – misal: batu-batuan
2.      Hidrosfer – cair – misal: air sungai, air dalam tanah, danau
3.      Atmosfer – gas – misal: uap air di udara, udara/angin


Bagan Ekosistem



b.             Komponen Ekosistem
Ada 3 (tiga) komponen dari ekosistem yaitu:
Pertama    : Air – merupakan komponen alamiah yang sangat penting
Kedua      : Litosfer – bagian padat. Litosfer dapat digolongkan menjadi 3                        (tiga) aspek : batuan – sedimen – tanah
Ketiga      : Atmosfer – mempunyai ketebalan ± 1000\km yang dibagi                               dalam 4 (empat) yaitu : troposfer – stratosfer – mesosfer –                               termosfer

c.              Teori Lingkungan
Lingkungan hidup manusia dapat digolongkan dalam 3 (tiga) kelompok yaitu:
1.      Lingkungan fisikal (Physical environment) – segala sesuatu di sekitar manusia yang berbentuk mati (tidak hidup) seperti pegunungan, udara, sungai, sinar matahari dan lainnya
2.      Lingkungan biologi (Biological environment) – segala sesuatu di sekitar manusia yang berupa organisme hidup selain manusia itu sendiri seperti hewan, tetumbuhan dan lainnya
3.      Lingkungan sosial (social environment) – segala sesuatu berupa perilaku seperti sikap kejujuran manusia, sikap sosial, sikap kerohanian, sikap kemasyarakatan dan lainnya

3.    Pendekatan Kompleks Wilayah
Analisis keruangan dan analisis ekologi bila dikombinasikan menjadi analisis kompleks wilayah. Pendekatan analisis kompleks wilayah dikenal dengan areal differential yaitu suatu interaksi antar wilayah dengan wilayah lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar