Laman

Sabtu, 08 Oktober 2011

PLANET BUMI, PETA, ATLAS



BAGAN BAGIAN-BAGIAN PETA
BAGAN KOMPONEN-KOMPONEN ATLAS

BAGAN PEMBAGIAN ATLAS BERDASARKAN JENISNYA
PLANET BUMI, PETA, ATLAS
4.1.    Orbit, Rotasi, dan Globe
          Tata surya adalah matahari dan semuanya yang berpengaruh oleh gravitasi matahari yang mengorbit di sekelilingnya. Orbit planet tidak bundar melainkan oval yang disebut elips. Semua planet kecuali Pluto mengorbit matahari dengan jalur yang sama.
            Orbit planet Pluto miring ke jalur lain dan sebenarnya melintasi orbit planet Neptunus. Antara tahun 1979 dan 1999 Neptunus adalah planet terjauh dari matahari. Pada tahun 1999 pluto akan bergerak lebih jauh dari orbit Neptunus dan Neptunus akan menjadi planet ke delapan selama 288 tahun berikutnya. Karena hal ini, planet Pluto dianggap tidak memiliki asal usul yang sama dengan planet-planet lainnya. Menurut para ahli ilmuan Astronomi yang bergabung dengan International Astronomical Union (IAU) tahun 2006 memutuskan untuk mengeliminasi planet Pluto dari system tata surya.
Rotasi Bumi
            Rotasi bumi adalah bum berputar pada porosnya.
Pengaruh Rotasi Bumi
            Rotasi bumi mengakibatkan terjadinya siang dan malam.
            Bumi berputar pada porosnya dengan kemiringan bumi 23½º dari garis tegak lurus pada ekliptika, yaitu bidang tempat bumi beredar.
            Matahari terbit di sebelah timur dan bergerak ke sebelah barat. Gerakan matahari yang demikian disebut gerak semu harian. Gerak yang demikian tidak saja dialami oleh matahari, tetapi juga dialami oleh semua benda langit lain seperti bintang-bintang dan bulan. Pada malam hari, jika kamu perhatikan dengan cermat, maka bulan dan bintang pun terlihat bergerak dari timur ke barat. Dari pengamatan ini, bisa disimpulkan bahwa bumi berotasi dari barat ke timur.
            Mengapa waktu Indonesia Timur lebih dahulu (berbeda) dari Waktu Indonesia Barat?
            Satu kali putaran bumi di sumbunya membutuhkan waktu 24 jam. Bumi dibagi menjadi 360º bujur. Dengan demikian, waktu yang dibutuhkan bumi untuk berputar sejauh 1º adalah 24 jam x 60 menit (1 jam) : 360 = 1.440 menit : 360 = 4 menit. Jadi, setiap tempat di bumi yang berbeda derajat bujurnya 15º mempunyai selisih waktu 15 x 4 menit = 1 jam.
Revolusi Bumi
a.      Bumi Beredar Mengelilingi Matahari
Selain berotasi, bumi juga mengelilingi matahari. Peredaran bumi mengelilingi matahari disebut revolusi bumi. Waktu yang diperlukan bumi untuk mengitari matahari satu kali adalah 365 hari (1 tahun). Besar kemiringan sumbu bumi selama revolusi adalah 23½º dari garis tegak lurus pada ekliptika.
b.      Pengaruh Revolusi Bumi
Revolusi bumi mengakibatkan terjadinya perubahan musim di bumi. Perubahan musim terutama terjadi di belahan bumi utara dan belahan bumi selatan. Sementara untuk bagian (daerah) yang letaknya di sekitar khatulistiwa, misalnya Indonesia, perubahan musim tidak terlalu jelas dirasakan. Daerah ini selalu menerima pancaran sinar matahari yang hampir sama sepanjang waktu.
Waktu
Belahan Bumi Utara
Belahan Bumi Selatan
21 Maret – 21 juni
Musim semi
Musim gugur
21 Juni – 23 September
Musim Panas
Musim dingin
23 September – 21 Desember
Musim gugur
Musim semi
21 Desember – 21 Maret
Musim dingin
Musim panas
c.       Pengaruh Revolusi Bulan
Revolusi bulan mengakibatkan terjadinya musim di bumi akan tetapi, perubahan musim ini terjadi di belahan bumi utara dan belahan bumi selatan.
d.      Rotasi Bulan
Bulan berputar pada sumbunya membutuhkan waktu kira-kira satu bulan sekitar 28-31 hari sama dengan waktu revolusi mengelilingi bumi.

4.2.   Peta, Skala peta dan Simbol
1.      Peta
Peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil, sebagaimana terlihat dari atas dengan ditambah tulisan dan simbol-simbol. Dengan kata lain, peta adalah gambaran konvensional permukaan bumi, atau gambaran permukaan bumi yang diperkecil dengan skala. Supaya mudah dibaca, peta diberi tulisan dan simbol-simbol. Pengetahuan khusus yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi, sedangkan orang yang ahli dalam bidang perpetaan disebut kartograf.
2.      Bagian-bagian Peta
Bagian-bagian peta yang pokok antara lain:
a.      Judul Peta
Peta harus diberi judul yang mencerminkan isi dan tipe peta. Judul dapat diletakkan di sembarang tempat asal tidak mengganggu peta utama. Kemungkinan judul dapat diletakkan pada bagian atas tengah dan di luar peta pokok, bagian atas kiri atau kanan di luar peta pokok atau sembarang tempat dalam peta tetapi di luar peta pokok.
b.      Garis Astronomis
Berguna untuk menentukan lokasi atau posisi suatu tempat. Biasanya hanya dibuat tanda di tepi atau pada garis tepi dengan menunjukkan angka derajat (º), menit (‘), dan detik (“) tanpa membuat garis bujur (longitude) atau lintang (altitude).
c.       Inset
Inset menunjukkan lokasi daerah yang dipetakan pada kedudukannya dengan daerah sekitar yang lebih luas. Contoh : misalkan kita menggambar peta daerah Gundaling.
Untuk mengetahui dimana kedudukan daerah tersebut, maka pada pojok bawah atau pada tempat yang kosong kita buat peta Sumatera Utara, dengan Gundaling tergambar di dalamnya sesuai kedudukan yang sebenarnya. Tujuan memberikan inset adalah untuk memperjelas salah satu bagian dari peta dan untuk menunjukkan lokasi yang penting, tetapi kurang jelas dalam peta.
d.      Garis Tepi Peta
Garis tepi peta sebaiknya dibuat rangkap. Garis tepi ini dapat membantu waktu membuat peta, pulau, kota, ataupun wilayah yang dimaksud tepat di tengah-tengahnya.
e.       Skala Peta
Skala peta merupakan angka yang menunjukkan perbandingan jarak di peta dengan jarak sesungguhnya. Penulisan skala diletakkan di bawah judul peta. Misalnya skala 1:50.000. ini berarti bahwa jarak sebenarnya di lapangan untuk 1 cm dalam peta, sama dengan 50.000 cm (50 m) di lapangan.
f.       Sumber peta dan tahun pembuatan peta
Sumber peta dicantumkan supaya pembaca tahu dari mana sumber peta ini diperoleh. Tahun pembuatan, sangat diperlukan terutama pada peta-peta yang menggambarkan data yang mudah berubah, misalnya peta hasil pertanian, peta penyebaran penduduk.
g.      Petunjuk arah mata angin
Dengan petunjuk arah ini pembaca dapat mengetahui arah utara, selatan, barat, dan timur pada peta. Petunjuk arah mata angin letaknya di sebelah kiri atas atau bawah peta.
h.      Simbol peta
Simbol peta merupakan tanda-tanda konvensional yang umum digunakan untuk mewakili keadaan yang sebenarnya. Simbol peta dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
·         Simbol titik melambangkan ketinggian, tanaman, monument
·         Simbol garis melambangkan sungai, jalan, jalan kereta api, batas wilayah administrasi
·         Simbol area melambangkan pemukiman, areal pertanian, perkebunan



i.        Warna peta
Warna dalam peta mencirikan keadaan objek tertentu, misalnya : warna biru untuk lautan atau perairan, hijau untuk daratan rendah, kuning untuk daratan tinggi, coklat untuk pegunungan atau gunung yang tinggi, merah untuk bentang hasil budi daya manusia, dan putih untuk puncak pegunungan salju. Dalam penggunaan warna ada kalanya menggunakan warna, ada kalanya menggunakan warna gradul, artinya warnanya sama tetapi tua mudanya berbeda. Contohnya: laut memakai warna biru, dengan segala variasi pencampuran warna. Semakin dalam lautnya maka warna yang dipakai semakin biru.
j.        Legenda
Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol agar lebih mudah dibaca. Legenda letaknya di sisi kiri atau kanan bawah suatu peta dan sebaiknya di dalam garis tepi peta.
k.      Lettering
Lettering adalah semua tulisan dan angka-angka, untuk mempertegas arti dari simbol-simbol yang ada. Lettering jangan terlalu banyak dan biasanya ditulis dengan huruf cetak kecil.
Skala Peta
Skala peta berguna untuk membandingkan jarak dua titik di peta dengan jarak sebenarnya di lapangan. Skala terdiri dari skala angka dan skala grafik.
a.      Skala angka
Skala angka adalah skala yang dinyatakan dalam bentuk angka.
Contoh : 1:1.000.000 sama dengan            1               artinya setiap satu
                                          1.000.000
sentimeter jarak pada peta sama dengan satu juta sentimeter atau sepuluh kilometer pada jarak yang sebenarnya di permukaan Bumi. Dengan kata lain, peta tersebut diperkecil 1.000.000 kali.



b.      Skala grafik
Skala grafik adalah ukuran panjang pada sebuah garis untuk menunjukkan perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya.
Contoh : 0       1                                              5 cm
                           0       10                                            50 km
                           Artinya setiap satu sentimeter di peta sama dengan sepuluh kilometer di permukaan bumi.
Skala peta dibagi menjadi 5, yaitu berikut ini.
1)      Skala kadaster, yaitu 1:100 sampai dengan 1:5.000
2)      Skala besar, yaitu 1:5.000 sampai dengan 1:250.000
3)      Skala sedang, yaitu 1:250.000 sampai dengan 1:500.000
4)      Skala kecil, yaitu 1:500.000 sampai dengan 1:1.000.000
5)      Skala geografis, yaitu 1:1.000.000 ke atas
c.       Memperbesar dan Memperkecil Peta
Memperbesar Peta
1.      Buat garis-garis vertikal dan garis-garis horizontal pada kertas tempat memperbesar peta. Apabila kita ingin memperbesar dua kali maka jarak antar garis horizontal dan antar garis vertikal pada kertas tempat memperbesar peta menjadi dua kali garis-garis pada peta asli.
2.      Tuliskan huruf A,B,C, dan seterusnya di antara garis-garis vertical pada tepi atas atau bawah dari kiri ke kanan dan angka 1,2,3 dan seterusnya di antara garis-garis horizontal pada tepi kanan atau kiri dari atas ke bawah, baik pada peta asli maupun pada kertas tempat memperbesar peta.
3.      Pindahkan kenampakan yang ada pada peta asli ke kertas tempat memperbesar peta. Gambarkan bentuk-bentuk pada peta kotak demi kotak.



Apabila peta diperbesar N kali maka skala pada peta yang baru berubah menjadi 1 dibanding skala peta asli dibagi bilangan N. Misalnya, apabila skala pada peta asli 1:1.000.000 kemudian diperbesar 2x maka skala pada peta yang baru akan berubah menjadi 1:1.000.000 : 2 = 1:500.000
Memperkecil peta
Bila memperkecil peta, misalnya ½ kali dari peta semula atau peta asli maka jarak garis-garis vertical dan garis-garis horizontal pada kertas tempat memindahkan peta juga harus diperkecil ½ kali dari jarak garis-garis yang ada pada peta asli. Apabila pada peta asli jarak garis-garis vertical dan garis-garis horizontalnya 1 cm maka dalam kertas tempat memperkecil pata menjadi 0,5 cm. Cara selanjutnya sama dengan langkah dalam memperbesar peta. Bila peta diperkecil, maka skalanya juga berubah.
Peta yang diperkecil N kali, skala peta yang  baru akan berubah menjadi satu dibanding skala peta asli dikalikan dengan penyebut bilangan N. Misalnya skala pada peta asli 1:1.000.000 apabila diperkecil ½kali maka skala pada peta yang baru berubah menjadi 1: (1.000.000 x 2) atau 1:2.000.000.



Simbol peta
KETERANGAN
SIMBOL
Jalan besar

Jalan lebih kecil

Jalan setapak

Sungai besar

Sungai lebih kecil

Kota besar

Kota Kecil

Ibu kota Negara

Lapangan terbang

Jalan kereta api

Batas wilayah

Gunung

Gunung berapi

Pelabuhan

Candi

Daerah Tambang

Meander

Rawa ada tanamannya

         Contoh simbol peta



4.3.   Atlas
1.      Pengertian Atlas dan Syarat Atlas
Atlas adalah kumpulan peta yang dibuat dalam bentuk buku. Atlas yang baik hendaknya mudah dimengerti dan tidak membingungkan bagi pengguna.
2.      Judul Atlas
Judul atlas diletakkan di halaman sampul dan harus berhubungan dengan isi atlas. Sebagai contoh yaitu Atlas Indonesia. Karena judulnya Atlas Indonesia maka atlas tersebut antara lain memuat peta Indonesia, peta pulau-pulau di Indonesia, dan peta provinsi-provinsi di Indonesia.
3.      Tahun Pembuatan Atlas
Tahun pembuatan atlas yang berbeda akan menyajikan informasi yang berbeda pula, terutama yang berhubungan dengan data yang sifatnya dinamis. Tahun pembuatan atlas biasanya ditulis setelah nama penerbit, misalnya Atlas persada, diterbitkan oleh PT Yudhistira,2000.
4.      Daftar Isi
Daftar isi menunjukkan judul-judul peta dan halamannya yang ada dalam atlas. Daftar isi memudahkan penggunaan dalam mencari peta yang dibutuhkan.
5.      Legenda
Legenda digunakan untuk menunjukkan arti simbol yang digunakan pada peta yang ada dalam atlas. Legenda biasanya diletakkan di halaman awal sebelum peta-peta pokok.
6.      Indeks
Indeks berguna untuk memudahkan dalam mencari letak sebuah kota, gunung, pulau, sungai, atau unsur-unsur geografis yang lain. Unsur-unsur geografi tersebut disusun dalam kelompok-kelompok tertentu, misalnya ada kelompok kota, kelompok gunung, kelompok pulau, kelompok danau, dan kelompok laut. Ada pula penulisan nama-nama unsur geografi tersebut diurutkan sesuai dengan abjadnya.
Jenis Atlas
Berdasarkan jenisnya atlas dibagi menjadi tiga, yaitu atlas umum, khusus, dan semesta.
1)      Atlas umum
Atlas jenis ini memberikan informasi secara umum tentang objek geografis di permukaan bumi. Yang termasuk dalam jenis atlas umum yaitu berikut ini.
a)      Atlas Dunia, memaparkan keadaan benua-benua di seluruh dunia
b)      Atlas Nasional, memaparkan keadaan suatu Negara
2)      Atlas khusus
Atlas jenis ini memberikan satu jenis informasi saja sesuai dengan judulnya. Contoh atlas jenis khusus yaitu berikut ini.
a)      Atlas Sejarah, memaparkan peristiwa-peristiwa sejarah
b)      Atlas Geologi, memaparkan keadaan geologi atau batuan
3)      Atlas semesta
Atlas jenis ini memaparkan keadaan semesta antara lain berhubungan dengan tata surya, galaksi, perbintangan, dan peredaran benda angkasa.
Penggunaan Atlas
Atlas dapat digunakan antara lain untuk keperluan berikut ini.
a.       Mencari letak suatu objek geografi, misalnya Negara, provinsi, dan kota.
b.      Mencari informasi tentang keadaan sosial dan ekonomi suatu daerah atau Negara, misalnya yang berhubungan dengan hasil bumi dan kepadatan penduduk.
c.       Mencari informasi tentang keadaan alam, misalnya yang berhubungan dengan iklim, flora, dan fauna.
d.      Mencari informasi tentang keadaan budaya, misalnya yang berhubungan dengan pendidikan dan persebaran benda-benda sejarah.


4.4.   Globe
1.      Pengertian Globe
Globe adalah tiruan bola Bumi yang diperkecil dan menggambarkan bentuk Bumi yang sebenarnya. Globe juga dicantumkan jari-jari garis lintang maupun garis bujur. Ekuator membagi bola Bumi menjadi dua bagian utara dan selatan yang sama besar. Agar mendapatkan informasi yang sebenarnya dari globe, maka pemasangan globe yang benar yaitu diletakkan miring membentuk sudut sebesar 66½º dari bidang ekliptika. Pemasangan globe seperti ini menunjukkan pula posisi (kedudukan) Bumi yang sebenarnya.
2.      Penggunaan Globe
Globe dapat memberikan bermacam-macam informasi,antara lain.
a.       Menunjukkan bentuk Bumi yang sebenarnya dan memperlihatkan permukaan secara utuh
b.      Menunjukkan sistem pembagian garis lintang dan garis bujur serta besarnya lingkaran garis lintang
c.       Menunjukkan jarak antar garis bujur bahwa semakin mendekat kutub semakin pendek, bertemu dan saling perpotongan di kutub
d.      Memperagakan terjadinya siang dan malam
e.       Memperagakan gerak rotasi Bumi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar